Selamat berjumpa kembali pembaca sekalian, apa kabar?. Semoga anda selalu dalam limpahan kebaikan. Sodara pembaca yang budiman ngomong-ngomong, apakah dalam waktu dekat ini anda ingin memecat karyawan? Ya, mungkin sebagian besar pemecatan dilakukan karena kinerja karyawan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Apapun alasannya, bagaimanapun kasus-nya, selama bukan tindakan kriminal, saya rasa pemecatan karyawan tetap harus dilakukan dengan cara yang profesional. Bukan dilandasi emosi atau kekesalan karena perbuatan karyawan. Sebelum anda melakukan eksekusi, beberapa hal yang saya sampaikan berikut ini, mungkin dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Pertama, sampaikan potensi. Karyawan yang di pecat belum tentu selalu buruk. mungkin kinerjanya yang tidak maksimal disebabkan karena kepribadian, bakat dan keahliannya tidak tepat dengan pekerjaan yang sedang ia tekuni bersama usaha anda saat ini. Sampaikanlah kelebihan yang ia miliki, sekecil apapun. Karena memungkinkan karyawan tersebut untuk mengevauasi dirinya di kemudian hari. Kedua berterus terang. Apapun penyebab karyawan tersebut dipecat, usahakan sampaikan dengan jujur dan objektif. Sampaikan konteks situasi kenapa karyawan tersbut ingin anda pecat. Ketiga, sampaikan perasaan anda. Anda memecat karyawan anda, mungkin lantaran kesal dengan perilakunya. Boleh saja anda menyampaikan perasaan dan kekecewaan anda terhadap karyawan anda, namun bukan sebagai cara untuk melampiaskan kekesalan anda. Bagaimanapun, bagi karyawan, dikeluarkan dari pekerjaan bukanlah hal yang menyenangkan. Apalagi harus ditambah dengan luapan emosi anda. Hal ini dapat berdampak buruk di kemudian hari. Keempat, pertahankan silaturahmi. Mungkin sulit, tapi insya Allah tetap bisa. Mempertahankan silaturahmi memiliki banyak manfaat, setidaknya kita jadi tambah sodara. Selain itu, kita memperlihatkan citra seorang pemimpin yang baik. Terakhir, Berikan saran dan pesangon. Kehilangan pekerjaan sama saja dengan kehilangan penghasilan. Lebih-lebih jika karyawan yang anda pecat tersebut telah berkeluarga. Maka akan bertambahlah tekanan hidupnya. Jika bisa, sarankan karyawan tersebut pada pekerjaan yang lebih tepat untuknya berdasarkan pandangan anda. Jangan lupa berikan karyawan anda pesangon sesuai dengan apa yang telah ia lakukan. Walaupun kinerja-nya buruk, karyawan anda tetap lah telah berjasa. Telah berjasa membuat anda memiliki pengalaman mengenal karakter karyawan yang tidak tepat bagi usaha anda dan telah berjasa membuat anda memiliki pengalaman memecat karyawan.
Sodara pembaca sekalian. Begitulah diantaranya hal-hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan anda saat akan memecat karyawan. Ambilah keputusan secara pasti, agar usaha anda terus maju dan berkembang. Terima kasih.