Rabu, 02 September 2009

Tribute to Dhipta & Dema " The Journey" (1)

Jogja-Ponorogo-Pacitan-Jogja huiiii... rute pemotretan yang panjang. Capek, seru, menyenangkan. sesi pemotratan prewedding pertama, terpanjang, dan terlama dalam dalam karir fotografi ku. dari sesi kuburan, sampe sesi pantai, juga sesi indoor. huaaaaa manta(b).

Sesi #1, 22 Juni 2009
Lokasinya di Ponorogo. Siang harinya aku sama dhipta jalan jalan ketempat lokasi pemotratan. kata Babe-sapaan akrab Dhipta- lokasinya deket rumah mbahnya, kira kira 15 km luar pinggiran kota ponorogo. Ditengah jalan Babe bercerita, tentang keindahan tempat pemotretan yang akan kami tuju.
Disana tuh ada jalan tanah.. kira kira selebar dua motor yang disampingnya ditumbuhi bambu sepanjang jalannya ki... ada sungai kecil juga tutur lumayanlah buat pemotretan. ntar properti pemotratannya bisa pake sepeda onthel kakakku. tutur Babe saat diperjalanan.
wah pasti bakalan keren nih, pikirku. lalu sepanjang perjalanan kami berdiskusi tentang rencana pemotretan sore harinya. pembicaraan kami juga tidak monoton tentang pemotretan hari itu, tapi juga rencana pemotretan seminggu !
Ngalur ngidul kami membicarakan konsep pemotratan, akhirnya tiba juga di lokasi pemotretan yang diceritakan babe.

memang tak jauh berbeda seperti yang diceritakan babe, tapiii...
"hmmm be, ini lokasinya ya? hhmm koq agak rimbun ya?" hmmm iya juga ya ki, perasaan beberapa bulan yang lalu aku kesini belum serimbun ini hehehehehe. kayaknya agak gelap ni kalo pemotretan disini, gak dapet cahaya yang baik. ini kalo ditambahin efek smoke kayak kata kamu bukan jadi lokasi pemotretan lagi ki, tapi lokasi s
yuting "uka uka" hahahahahaha, timpal Babe.
"aku sih pengennya bambunya terlihat batangnya gitu be.. biar bisa main komposisi hehehe. trus ada shadow dari daun daunya untuk tekstur backgroundnya hehehehe, okelah, kita coba aja be.."
setelah itu kami menuju rumah kakaknya babe yang berlokasi tidak jauh dari lokasi pemotretan untuk melihat sepeda yang dijanjikan babe. memang betul, betul betul klasik dan orisinil.. setelah sebentar bercakap cakap dengan kakaknya babe kami pun undur diri.
Dalam perjalanan pulang, sepertinya aku dan babe satu rasa tentang lokasi pemo
tretan yang tadi kami lihat, yaitu kurang sreg. sepanjang perjalanan pulang, aku dan babe clingak clinguk kiri kanan sapa tau aja nemu lokasi pemotretan alternatif..
Belum seberapa jauh babe memperlambat laju scorpionya., lalu masuk ke sebuah tempat dan ternyata tempat itu adalah kuburan...
"weh, be.. ngapain kesini? mau ziarah kah?" rupa rup
anya babe punya insting yang kuat. ada tempat bagus disini ki, kata babe. kami pun mulai eksplorasi tempat yang menjadi insting babe tersebut, yang tak lain dan tak bukan adalah KUBURAN..
hmm.. beberapa saat kami melihat kondisi lokasi, lalu mata kami tertuju pada satu tempat (dibelakang kuburan) yang kayaknya bagus. lalu kami berjalan menyusuri jalan setapak melewati dahan dahan bambu dan pematang sawah yang renyah menguning, hmmm sedap. dan Viola ! sampailah kami pada lokasi, yang menurut kami tempat yang cocok banget buat pemotretan..
Rumusnya adalah gabungan antara langit biru, saw
ah yang menguning, cahaya matahari yang menerobos celah celah bambu, dan didukung oleh properti sepeda onthel klasiknya babe hasilnya sama dengan Keren ! hehehehehe.
Setelah eksplorasi beberapa saat kami pun bergegas pulang, guna mempersiapkan tenaga dan wardrobe, tentunya aku juga mempersiapkan alat perang yaitu berupa kamera. Canon 30 d dan 1000 d, lensa kit, Flash, reflektor dan sebagainya. oh iya, babe juga meminta bantuan Amed sebagai reflektor men, alias sahabat yang membantu megangin reflektor.
Dema (calon penganti
nya babe) menyiapkan 2 wardrobe yaitu, kebaya dan pakaian sehari hari atau kebaya tradisonal. babe juga, yaitu batik dan pakaian resmi warok (pakaian adat ponorogo).
properti segera di siapkan dan dimasukkan kedalam mobil, setelah itu aku, babe, dan dema menjemput amed lalu meluncur ke lokasi pemotretan yang telah kami tentukan. alhamdulilah proses perjalanan tanpa halangan, sepeda onthel pu
n muat masuk kedalam mobil, dengan bantuan amed, dibelakang yang megangin sepeda, amed begitu kuat dan hebat.. hehehe.
Sampai di lokasi, tak buang buang waktu, aku pun langsung membidik angel angel menarik yang bakal dijadikan latar pemotratan. kolaborasi antara aku dan amed tak sia sia. amed sebagai reflektor man dapat bekerja sama dengan baik, ditambah dengan modelnya yaitu babe dan dema yang cukup fotogenik sehingga aku kerap lupa mengarahkan gaya, dan lagi memang aku tak pandai mengarahkan gaya, dasar wartawan jalana
n taunya cuma motret demo.. sekalinya motret model jadi agak canggung hehehehe. tapi tidak juga jadi kendala.
Pemotretan tetap berjalan dan mangasikkan. cuaca yang bersahabat saat itu jadi menambah semangat memotret. pemotratan pertama begitu seru.. onthel yang jadi properti utama diangkut sana angkut sini padahal tidak mudah untuk sering sering memindahkan sepeda di lokasi persawahan hahaha. jangankan itu, untuk membawa sang onthel ke lokasi pemotretan saja sudah bercucuran keringat, mengingat medannya adalah jalan pematang, rimbunnya bambu, dan yang pasti KUBURAN, coba saja kalau berani
melangkahinya dengan sepeda, bisa disumpahin beser tujuh turunan hahahahaha (astargfirllah, becanda ding). semua itu berkat bantuan amed pula... amed memang hebat hehehehe.
Hampir lupa waktu, mataharipun terus turun padahal baru satu kostum.. segera berganti kostum kedua, dan pemotratan kembali berlangsung. seperti yang direncanakan, kostunya adalah kostum ala ndeso. babe pake kostum warok, dan dema pake kostum kebaya tradisional. walaupun mentari hampir menuju horizon
tapi amed tetap semangat memegang reflektor. babe dan dema pun tak bosan bergaya, jadi tak ada kata lelah.. hingga akhirnya kami kalah, kalah oleh cahaya matahari yang mulai meredup, dan tak mungkin melanjutkan pemotretan. selain itu, lagi lagi kami haris pelang melewati KUBURAN !.. khawatir, kali kali ada yang nyeletuk: mas-mas udah magrib... pulang dulu.. hiiiii serem amat hahahahahaha... dan sesi pemotretan berakhir sesaat sebelum adzan magrib berkumandang... onthel pun masuk kandang, masuk mobil maksudnya.. hehehehe.
haaaahhh, leganya sesi pertama udah selesai, dan semua pun bergembira... termasuk kuburannya... gak diganggu, berhubung udah ganti shif.. mau keluar jalan jalan huaaaaaaaa, tambah serem aja.. KABURRRRRRR hahahahahaha
haha.
(bersambung, sesi selanjutnya.
.. hehehehe)
Thanks banget buat amed... the reflector man hehehehehe... semangat bro ! :)

2 komentar:

Riski Amelia mengatakan...

Semangat datang! Eh,kamsudna selamat datang ;p
keren ki..

Kiki Kurniawan mengatakan...

iya makasih ya ki... hasrat lama bersemi kembali, mengabadikan momen kehidupan dengan tulisan sungguh mengasikkan.. tinggal kemauan dan belajar yang keras yang dibutuhkan, biar tulisan tambah mapan hehehehehe.. salam dari jogja ki.. :)

Posting Komentar