Kamis, 18 Februari 2010

Perjalanan Menuju Bromo Bagian I


Kamis, 11/2/10
Bagian I

Matahari masih hangat. Cahaya renyahnya manjatuhkan bayangan setiap benda pada sisi barat. Kabut belum juga usai menguap saat aku mulai berangkat. Pukul tujuh aku start.
Jalan belum terlalu padat. Hiruk pikuk kendaraan belum terlalu banyak yang lewat. Walaupun membawa beban yang cukup berat. Namun aku tetap bersemangat.
Mata tetap awas dan jalanan kupandang lekat-lekat. Jogja - Ponorogo dapat dikategorikan bukan jarak yang dekat.
Satu demi satu kota terlewati. 25 Km ke Klaten, 41 Km ke solo, lalu 19 Km sampai di wonogiri. Saat Melintasi Wonogiri, ada sebuah warung makan yang hampir tak pernah absen untuk disinggahi. Mencontek

kata-katanya pak Bondan Winarno dalam acaranya Wisata Kuliner "maknyus pemirsa", ya mungkin kata-kata itu yang terpat disuguhkan untuk warung makan ini. Letaknya di jalan raya Ngadirejo Wonosari.

Menyajikan menu prasmanan dengan beraneka ragam lauk pauk dan sayur dengan harga terjangkau dan yang nggak kalah maknyus, sambalnya MANTRA, alias MANtab TeRAsa ! Selain itu, ada yang khas dari

warung makan ini, berkaitan dengan namanya. Setiap pengunjung pasti akan dipanggil "sayang", asik kan. Selain bisa makan dengan wareg dan harga terjangkau, juga mendapat kasih dan "sayang". Barang kali

tidak akan didapatkan selain di warung makan "Alami Sayang". Memang banyak pilihan tempat makan sepanjang perjalanan, bukan bermaksud untuk beriklan, namun jika memang ingin membuktikan mampirlah

dan rasakan "sayangnya". Setelah kenyang, aku masih harus menempuh 73 Km lagi untuk tiba di Ponorogo.
Pukul 10-40 aku tiba di Jl Pacar III, Ponorogo, tepatnya di kediaman Dhipta. Sahabatku karib yang ku kenal saat sama-sama berjuang di Lembaga Pers Mahasiswa Himmah Universitas Islam Indonesia (LPM

HIMMAH UII). Kesamaan hobi telah membawa kami terlibat dalam persekongkolan fotografi. Bisa dibilang perjalan kali ini ingin mengulang masa-masa nekad kami dulu saat memperkuat LPM HIMMAH UII didivisi

fotografi. Tidak banyak yang aku lakukan di Ponorogo, kebengkel, makan sate Ponorogo dan santai bersantai ngopi di jalan baru menikmati malam berlalu kemudian beristirahat menanti perjalan 200 Km esok.

0 komentar:

Posting Komentar